BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perubahan
waktu yang begitu cepat memberi dampak perubahan dalam setiap aspek kehidupan
tak terkecuali dibidang pendidikan.
Dalam aspek kehidupan kita dapat melihat akibat perubahan itu antara
lain berupa gaya hidup yang cenderung mewah, pola hidup individualis dan
materialis center. Dalam dunia pendidikan juga mengalami perubahan yang
signifikan. Kurikulum yang semula digunakan yaitu kurikulum tingkat satuan
pendidikan ( KTSP ) diganti menjadi kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini
seiring dengan laju perubahan dan perkembangan jaman dan juga tuntutan
keterampilan untuk anak didik..
Seiring
dengan perubahan dan tuntutan zaman anak didik dituntut bukan hanya untuk
menguasai pengetahuan saja tetapi juga dituntut untuk memiliki perilaku atau
sikap yang baik. Hal inilah yang mendasari adanya perubahan kurikulum di
sekolah atau madrasah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) menitik
beratkan pada kemampuan kognitif peserta didik.sedangkan kurikulum 2013 porsi untuk pembentukan
afektif ( sikap ) yang lebih diutamakan. Meskipun kurikulum 2013 mengutamakan
afektif tidak mengabaikan aspek kognitif dan psikomotor.
B. Tujuan
Kegiatan
diklat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman guru atau
pendidik mengenai kurikulum 2013. Pemahaman mengenai kurikulum 2013 sangat
penting karena mulai tahun pelajaran 2014 / 2015 kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013.
C. Hasil
yang diharapkan
Kegiatan Diklat
diharapkan para pendidik ( guru ) mampu menerapkan kurikulm 2013 pada tahun
pelajaran 2014/2015
D. Sasaran
Sasaran kegiatan diklat implementasi
Kurikulum 2013 adalah :
1.
Guru mampu menyusun administrasi
pendidikan ( silabus, Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
2.
Guru Mampu Membuat scenario pembelajaran
3.
Guru mampu melaksanakan pembelajaran
pada tahun 2014/2015 sesuai denga kurikulum 2013
E. Manfaat
1
Bagi Guru
Meningkatnya kompetensi akademik, kepribadian dan social, sehingga
pembelajaran yang dilakukan guru aktif kreatif inovatif efektif dan
menyenangkan siswa.
2
Bagi Siswa
Meningkatnya kualitas pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas
lulusan
4. Bagi
Sekolah
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan
percepatan pencapaian standar nasional pendidikan.
BAB
II
PELAKSANAAN
PROGRAM
A. Nama
Kegiatan
Workshop Peningkatan Kompetensi Guru
Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) dalam Implementasi Kurikulum 2013.
B. Tempat
Kegiatan Diklat
implementasi kurikulum 2013 diadakan di MIN Sendanglo Simo Kab Boyolali.
Menggunakan ruang kelas III dan kelas IV yang digabung menjadi 1.
C. Waktu
Kegiatan Diklat
implementasi kurikulum 2013 diadakan pada tanggal 18 juni sampai dengan 20 juni
2014. Keatan diadakan mulai pukul 08.00 WIB sampai degan pukl 16.00. adapun
jadwal kegiatan diklat terlampir.
D. Materi
Kegiatan
Kegiatan Diklat
Implementasi kurikulum 2013 diawali dengan pemaparan materi oleh narasumber
kemudian dilanjutkan dengan praktek penyusunan administrasi pembelajaran
kurikulum 2013. Setelah itu dilanjutkan dengan peer teaching. Secara garis
besar materi yang dipaparkan meliputi : Analisis SKL, KI dan KD, Model-model
pembelajaran kurikulum 2013, satndar proses kurikulum 2013, analisis buku guru
dan buku siswa, penilaian autentik pada kurikulum 2013 dan desain praktik
pembelajaran kurikulum 2013.
E. Peserta
Peserta diklat
implementasi kurikulum 2013 berasal dari
guru kelas 1 dan 4 dari kecamatan Simo, Nogosari dan Sambi. Khusus untuk MIN
Sendanglo semua guru mengikuti kegiatan diklat sehingga seluruh peserta yang mengikuti
kegiatan berjumlah 40 peserta.
F. Penyaji/Nara
Sumber / Fasilitator
Narasumber kegiatan
diklat imlpementasi kurikulum 2013 adalah Dra Budi Lestari. Widyaiswara dari
Balai Diklat Kementerian Agama Propinsi Jawa Tengah
G. Masalah
Permasalahan yang
dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan diklat antara lain :
1.
Waktu diklat yang terlalu singkat
sehingga materi yang banyak tidak dapat tersampaikan semua.
2. Kurangnya
kegiatan latihan dalam diklat sehingga para peserta masih mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan kurikulum 2013.
3. Pendampingan
untuk peserta yang masih kurang.
H. Pemecahan
Masalah
Dari permasalahan yang
ditemuia ketika pelaksanaan diklat dapat diambil rumusan pemecahan masalah
sebagai berikut :
1. Waktu
pelaksanaan diklat ditambah atau penyampaian materi langsung difokuskan pada
implementasi pelaksanaan kurikulum 2013.
2. Waktu
diklat ditambah sehingga waktu untuk mengerjakaan latihan juga cukup.
3. Pertanyaan
yang disampaikan hanya tertuju pada orang-orang tertentu sehingga menyita
waktu. Akibatnya materi yang diterima peserta seolah-olah berbeda-beda
tingkatan materinya. Untuk kedepanya moderator sebaiknya membagi pertanyaan
sehingga penanya dapat menyebar..
BAB
III
HASIL
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan
diklat dilaksanakan mulai tanggal 18 sampai dengan tanggal 20 Juni 2014. Materi yang disajikan adalah mengenai
implementasi kurikulum 2013. Dalam pemaparangya nara sumber memaparkan
administrasi kurikulum 2013 dan tehnik pelaksanaanya. Beberap poin utama untuk
dapat melaksanakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
A. Perubahan
mindset
Perbuahan
kurikulum dari kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 menuntut adanya perubahan
mindset dari gurunya. Perubahan alur ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Untuk
mengatasi hal tersebut perlu adanya penyempurnaan pola piker dalam dunia
pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan pembelajaran bukan hanya monoton
dari tahun ke tahun.
Adapaun alur perubahan
dan penyempurnaa pola pikirnya adalah sebagai berikut :


B. Perbedaan
kurikulum KTSP dengan Kurikulum 2013
1. Elemen
perubahan kurikulum yang tejadi meliputi perubahan :

2. Perbedaan
essensial KTSP dan Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum 2013

Sedangkan untuk
madrasah ibtidaiyah atau MI struktur kurikulumnya adalah sebagai berikut :

C. Desain
pembelajaran kurikulum 2013
Kurikulum
2013 mendorong peserta didik untuk lebh aktif. Hal ini selaras dengan tujuan
yang ingin diterapkan pada pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri
dan tak berhenti belajar
Skema tujuan kurikulum
2013 dengan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Dalam
penyusunan tujuan pembelajaran, kurikuum 2013 mewajibkan untuk mencakup 3 ranah
yaitu affektif, kognitif dan psikomotor. Agar ketiga ranah itu dapt tercover
dalam pembelajaran, maka harus tahu aspek atau kegiatan apa yang dilakukan
masing-masing kegiatan.
Konsep pembelajaran
yang melibatkan 3 ranah dapat digambarkan sebagai berikut :

Dengan
mengetahui konsep tersebut, maka hasil belajar yang diinginkan yaitu melahirkan
peserta didik yang produkti, kreatif inovatif, serta memiliki sikap,
keterampilan dan pengetahuan yng integrative dapat tercapai.Untuk mencapai
tujuan tersebut, pendekatan yang paling efektif digunakan yaitu pendekatan
saintifik.
Alur
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Keterkaitan
antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar
dan kompetensi yang diharapkan dapat digambarkan sebagai beikut :



Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan pendekatan saintifik tujuanya adalah untuk mengembangkan kemampuan
kognitif, afektif, psikomotor dan kemampuan konfluen.
D. Penilaian
Kurikulum 2013
1. Pengertian
Penilaian
Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
Peserta Didik Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan
Penilaian dapat
dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)
2. Prinsip
dan pendekatan penialain
Prinsip-prinsip yang
digunakan dalam penialain adalah sebagai berikut :
a.
Sahih
b.
Objektif
c.
Adil
d.
Terpadu
e.
Ekonomis
f.
Transparan
g.
Menyeluruh dan kesinambungan
h.
Sistematis
i.
Akuntabel
j.
Edukatif
Pendekatan penilaian
Kurikulum 2013
a. Pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK)
b. PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
c. KKM
Pengetahuan dan Keterampilan
: > 2.66
KKM
Sikap : Baik
3. Karakteristik
Penilaian Kurikulum 2013.
Berbeda dengan penilain
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang cenderung menggunakan
penilaian hasil sebagai laporan kemajuan belajar peserta didik sebagai
karakteritiknya. Karakteristik yang digunakan dalam penilaian untuk kurikulum
2013 adalah belajara tuntas, otentik, berkesinambungan, berdasarkan acuan criteria
dan menggunakan penilaian yang bervariasi. Jadi penialian pada kurikulum 2013
tidak membandingkan nilai satu siswa dengan siswa yang lain tetapi dengan
membandingkan tingkat kemajuan pendidikan yang dialami oleh peserta didik itu
sendiri.
4. System
Penilaian Kurikulum 2013
System penilaian yang
digunakan dalam kurikulum 2013 dapat dibuat dalam table sebagai berikut :

5. Ruang
Lingkup Penilaian
Ruang lingkup kurikulum
2013 dapat dibuat dalam bentuk bagan sebagai berikut :

6. Tehnik
dan Instrumen Penilaian
Tehnik dan instrument
penilaian kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

a. Penilaian
Kompetensi Sikap
Sikap yang dinilai berdasarkan
Kompetensi Inti meliputi : Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Toleransi, Gotong
royong, Santun, Percaya Diri .
Instrument penilaian
sikap pada kurikulum 2013.

Contoh penilaian sikap
dari masing-masing komponen
-
observasi

-
penilaian diri

-
penilaian antar peserta didik

Pentunjuk penskoran

-
Jurnal

b. Penilaian
Kompetensi Pengetahuan
Tehnik dan instrument
penilaian kompetensi pengetahuan

Tehnik dan instrument
penilaian dapat digambarkan dalam diagram lingkaran sebagai berikut :

c. Penilaian
Kompetensi Keterampilan
Tehnik dan instrument
penilaian keterampilan

Penilaian keterampilan
mencakup :
1.
Penilaian Proses
a.
Perencanaan
b.
Pelaksanaan
c.
Penyajian
2.
Penilaian Hasil
a.
Isi laporan
b.
Bahasa
c.
Estetika
3.
Pedoman Penskoran dan Rubrik
Bagan penilaian
kompetensi keterampilan

Contoh lembar
pengamatan sesuai dengan jenis keterampilan

Contoh lembar
pengamatan proyek

Lembar pengolahan nilai
kompetensi keterampilan

7. Ketuntasan
Belajar
Untuk dapat dikatakan
tuntas dalam kegiatan pembelajaran, maka ada criteria yang harus dipenuhi.
Criteria tersebut antara lain :

E. Standar
Kompetensi Lulusan
Standar
kompetensi lulusan adalah Standar
Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan
tujuan dari standar kompetensi lulusan adalah sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Ruang
lingkup dari standar kompetensi lulusan adalah Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria
kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Standar
kompetensi lulusan dari masing-masing domain adalah sebagai berikut :
Sikap
|
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya
diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain
|
memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
|
memiliki kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang
ditugaskan kepadanya
|
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Dari
uraian di atas dapat ditarik benang merah bahwa seiring dengan perubahan dan
tuntutan zaman anak didik dituntut bukan hanya untuk menguasai pengetahuan saja
tetapi juga dituntut untuk memiliki perilaku atau sikap yang baik. Hal inilah
yang mendasari adanya perubahan kurikulum di sekolah atau madrasah. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) menitik beratkan pada kemampuan kognitif
peserta didik.sedangkan kurikulum 2013
porsi untuk pembentukan afektif ( sikap ) yang lebih diutamakan. Meskipun
kurikulum 2013 mengutamakan afektif tidak mengabaikan aspek kognitif dan
psikomotor.
Meskipun
kurikulum 2013 secara materi memerlukan dana yang besar tetapi kalau
dilaksanakan potensi siswa akan benar dapat dikembangkan. Pelaksanaan kurikulum
2013 memerlukan peran serta aktif dari berbagai elemen pendidikan. Mulai dari
sekolah, masyarakat ( komite ) lembaga pemerintah dan peran serta aktif dari
orang tua.
B. Rekomendasi
Jika
kurikulum pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman, maka para
pelaku pendidikan juga harus mengalami perubahan kerangka berpikirnya seiring
dengan perubahan kurikulum yang terjadi. Untuk dapat mengikuti perubahan
tersebut, guru dituntut untuk rajin membaca, pandai menggunakan IT ataupun
mengikuti diklat atau seminar yang berhubungan dengan perubahan kurikulum.
Dengan
mendapat ilmu, maka tugas pokok yang diemban guru sesuai dengan amanat
pelaksanaan kurikulum 2013 dapat terlaksana. Perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refkelsi dapat berjalan dengan baik.
Selain
itu perlu peningkatan keraj sama dan peran serta aktif antar elemen dunia
pendidikan sehingga langkah pelaksanaan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan
baik. Guru, wali murid, masyarakat dan lembaga pemerintah harus bersatu padu
untuk menyokong pelaksanaan kurikulum 2013.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Daftar
Hadir Peserta
B. Jadwal
kegiatan
C. Foto-foto Kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar